Banyak Korban Alami Henti Jantung di Tragedi Itaewon, Kenali Ciri-cirinya

Banyak Korban Alami Henti Jantung di Tragedi Itaewon, Kenali Ciri-cirinya

Tragedi di Itaewon, Korea Selatan pada saat pesta halloween menyisakan duka yang cukup mendalam

JAKARTA (NewsAndalas.com) - Tragedi di Itaewon, Korea Selatan pada saat pesta halloween menyisakan duka yang cukup mendalam. 

Dari tragedi itu, banyak korban yang mengalami henti jantung. Apa sih henti jantung itu? Berikut ini penjelasannya.

Melansir dari CNN Indonesia, henti jantung atau sudden cardiac arrest merupakan kondisi saat jantung tiba-tiba berhenti memompa darah. Akibatnya, darah berhenti mengalir ke otak dan organ-organ vital.

Mengutip laman National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), tak sedikit dari kasus henti jantung yang berujung pada kematian. Sebanyak 9 dari 10 pasien henti jantung meninggal dunia dalam hitungan menit.

Kondisi ini memang lebih berpotensi dialami penderita penyakit jantung. Namun, mereka yang sehat juga bisa mengalaminya.

Penyebab utama henti jantung adalah fibrilasi ventrikel yang merupakan salah satu jenis aritmia atau detak jantung yang tidak beraturan.

Namun, henti jantung berbeda dengan serangan jantung. Serangan jantung terjadi saat pembuluh darah tersumbat dan membuat darah yang membawa oksigen tak bisa mencapai jantung.

Ciri-ciri Henti Jantung
Ada beberapa ciri henti jantung yang perlu diketahui. Berikut di antaranya:
- tiba-tiba pingsan atau kehilangan kesadaran,
- tidak bernapas atau napas terengah-engah,
- tidak merespons teriakan,
- denyut nadi tidak terdeteksi.

Faktor Risiko Henti Jantung
Pada dasarnya, henti jantung lebih berpotensi dialami oleh mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung. Utamanya, mereka dengan masalah aritmia.

Selain itu, orang yang memiliki riwayat serangan jantung sebelumnya juga berpotensi mengalami henti jantung di masa mendatang.

Namun di luar itu, orang yang sehat juga memiliki risiko mengalami henti jantung. Khususnya pada mereka yang menjalani gaya hidup tidak sehat, seperti berikut mengutip Healthline:
- merokok,
- gaya hidup sedenter atau minim bergerak,
- tekanan darah tinggi,
- obesitas,
- usia di atas 45 tahun untuk pria, dan di atas 55 tahun untuk perempuan. (AZ)